Prodi Magister Ekonomi Kesehatan UNAIR Siap Cetak Pemimpin Transformatif

    Prodi Magister Ekonomi Kesehatan UNAIR Siap Cetak Pemimpin Transformatif
    Ketua Program Studi MEK, Dr. Ni Made Sukartini, SE.,M.Si.,MIDEC. dalam Airlangga Forum (25/03/2022). (Foto: Stefanny Elly)

    SURABAYA– Di era yang serba cepat ini, pemimpin dengan pemikiran transformasional amat dibutuhkan. Pemimpin transformatif akan berusaha meraih kinerja terbaik sekaligus membimbing tim dengan integritas.

    Menjawab kebutuhan tersebut, program studi Magister Ekonomi Kesehatan Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (MEK SPS UNAIR) menyatakan kesiapannya dalam mencetak pemimpin transformatif dari segi akademik. Program Magister Ekonomi Kesehatan pertama dan satu-satunya di Indonesia itu, didesain untuk memberikan ilmu kesehatan dari berbagai aspek ekonomi dan perilaku sosial budaya masyarakat.

    “Kita mengetahui bahwa kualitas kesehatan menjadi hal yang penting, baik individu maupun masyarakat. Kesehatan merupakan hal yang tidak dapat diperkirakan, contohnya saat pandemi yang datang tiba-tiba, ” sebut Ketua Program Studi MEK, Dr. Ni Made Sukartini SE MSi MIDEC.

    Kesehatan sebagai barang ekonomi, rupanya memberikan implikasi di berbagai bidang. Sebut saja banyaknya pengangguran akibat sakit, hingga konsekuensinya terhadap kebijakan publik dari bidang kesehatan hingga ekonomi. Mengingat urgensi tersebut, program studi MEK menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk menghasilkan pemimpin tanggap dan rasional.

    Pada acara Airlangga Forum yang diadakan pada Jumat (25/03/2022) tersebut, Made juga membahas penyediaan pelayanan kesehatan, yang merupakan hal wajib bagi pemerintah daerah. Intervensi pemerintah memunculkan rasionalisasi, tidak hanya dari segi kuratif, namun juga preventif didukung dengan kegiatan promotif dan edukatif.

    “Disinilah ekonomi berbicara, berapa kerugian kumulatif yang disebabkan oleh masyarakat yang tidak sehat? Berapa yang menyebabkan tidak bisa bekerja?, ” tanya dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu.

    Made juga menyebutkan mengenai desain komprehensif program studi MEK yang sebagian besar membahas rasionalisasi ekonomi. “Komponen pembelajarannya 60 persen mengenai rasionalisasi ekonomi yang bertujuan mengajak masyarakat hidup sehat, untuk investasi masa yang akan datang, ” tuturnya.

    Selain jalur reguler, program studi itu juga menawarkan jalur masuk undangan bagi pimpinan daerah. “Kami menawarkan program magister ekonomi kesehatan yang relatif unik bagi pemimpin yang ingin mentransformasi daerah yang dipimpinnya mulai dari segi kesehatan, ” imbuhnya.(*)

    Penulis: Stefanny Elly

    Editor: Khefti Al Mawalia

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Angkat Aplikasi Learnesia, Mahasiswa FISIP...

    Artikel Berikutnya

    KAI Daop VII Madiun Bersama Komunitas Rail...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    KPU Kab Kediri Gelar Debat Publik Terakhir di Pilbup Kediri 2024
    Menteri Pertanian ke Pemkab Pasuruan untuk Tingkatkan Hasil Susu Segar di Kabupaten Pasuruan
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian

    Ikuti Kami